Sabtu, 31 Oktober 2009


HISAB DAN SYAFA’AT



MATA KULIAH : HADIST
DOSEN PEMBIMBING : Drs. KH. A. HALIM SHOLEH Msi 

DISUSUN OLEH :

MA. FADHIL
Hj. WAHYUNINGDYAH




JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ATTAHIRIYYAH
SEMESTER GENAP TA. 2008/2009
JAKARTA





BAB I



الحمدلله رب العلمين, الحمدلله خالق السموات والارضين, وصلى الله وسلم على سيدنا وشفيعنا رسول الله محمد الامين, وعلى أله وصحبه الطيبين الطاهرين, وبعد. فان الله تبارك وتعالى يقول في كتابه العزيز : 


Apabila terjadi hari kiamat, tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain). Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, Maka jadilah ia debu yang beterbangan dan kamu menjadi tiga golongan yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.berada dalam jannah kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih. (QS : al-Waqi’ah: 1-20).



Segala puji bagi Allah yang menciptakan tujuh lapis langit dan bumi, sholawat dan salam tercurah kepada pemimpin dan pemberi syafa’at kita rosulullah B nabi Muhammad al-Amin, dan para keluarganya serta para shahabatnya yang baik dan suci.
Pada makalah kali ini kami berusaha untuk menunaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing untuk mengangkat hadist tentang Hisab dan Syafa’at. Bagaimana hisab dilaksanakan dan kepada siapa saja syafa’at nabi diberikan.
Dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kami sangat mengharapkan bantuan dari rekan-rekan untuk mengingatkan (مذاكرة) dan memberikan masukan serta saran demi kesempurnaan makalah ini dan untuk kebaikan kita bersama.

وفقنا الله و اياكم الى طريقه القويم







BAB II
PEMBAHASAN
II.I. KETENTUAN HISAB
قال الله تعالى:
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka (QS : al-Ghosyiyah: 25-26).

Mereka Itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya (QS : al-Baqarah: 202).

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya. Maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. dan Dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang. Maka Dia akan berteriak: "Celakalah aku". dan Dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka) (QS : al-Insyiqaq: 7-12).


Semua manusia akan kembali kepada Allah I sebagaimana firman Allah diatas. Dan setiap manusia akan dimintakan pertanggungan jawabnya oleh Allah I atas apa yang telah mereka kerjakan semasa di dunia baik yang kafir maupun yang mu’min.
Pada hari itu manusia diperlihatkan segala amal pekerjaannya. Diantara mereka ada yang menerima catatan amalnya dengan tangan kanan ( اصحب اليمين) mereka inilah ahli syurga dan ada yang menerima dengan tangan kiri mereka (أصحب الشمال)mereka inilah ahli neraka.
Ada yang mudah menjalaninya dan ada yang sulit bahkan pada akhirnya akan masuk neraka wal’iyadzubillah. Ada yang secara sirr dan ada yang jahr. Orang kafir akan menerima catatan amalnya dengan tangan kiri mereka dan orang mu’min dengan tangan kanan mereka. Diantara orang kafir juga ada yang menerima catatan mereka dari belakang punggung mereka. Wajah mereka menghitam sementara wajah orang-orang mu’min memutih (يوم تبيض وجوه وتسود وجوه, الاية). Mereka yang mendapat catatan amalnya dengan tangan kiri akan berkata , الاية كنت ترابا ياليتني(duhai alangkah baiknya bila aku dulu adalah tanah).
Ummat manusia dari zaman Adam hingga zaman nabi Muhammad dikumpulkan di hari itu di suatu tempat yang dinamakan Mahsyar. Hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya (يوم لا ظل الاظله) dan hari itulah yang disebut Yaumul Hisab.


عن عدي ابن حاتم قال رسول الله I : ما منكم من احد الا سيكلمه ربه لسي بينه و بين ربه ترجمان فينظر ايمن منه فلا يرى الا ما قدم وينظر اشام منه فلا يرى الا ما قدم و ينظر بين يديه فلا يرى الا النار تلقاء وجهه, فااتقواالنار ولو بشق تمرة (بخارى مسلم).


Dari ‘Addiy ibn Hatim bersabda Rosulullah I tidak seorangpun diantara kalian kecuali akan berjumpa dengan Allah I tidak ada antaranya dan Tuhan penghalang dan ia melihat dirinya beruntung dan ia tidak melihat kecuali yang telah dihadapkan padanya dan ia melihat dirinya celaka dan ia tidak melihat kecuali apa yang ada dihadapannya dan ia memperhatikan didepannya dan ia tidak melihat kecuali neraka di hadapan wajahnya, maka takutlah kalian dengan neraka walau hanya sebutir kurma (HR. Bukhori Muslim).


حديث عائشة, زوج النبي I,كانت لا تسمع شيئا لاتعرفه الا راجعت فيه حتى تعرفه. وأن النبي I قال : من حوسب عذب قالت عائشة : فقلت اوليس يقول الله تعالى (فسوف يحاسب حسابا يسيرا؟) قالت : فقال ((انما ذلك العرض, ولكن من نوقش الحساب يهلك)) أخرجه البخاري.


Aisyah istri Nabi I biasa jika belum mendengar sesuatu dan belum dimengerti, selalu menanyakannya hingga mengetahui benar dan ketika nabi bersabda: “Siapa yang dihisab pasti disiksa”, Aisyah bertanya bukankah Allah berfirman: فسوف يحاسب حسابا يسيرا(Maka akan dihisab dengan hisab yang mudah ?), jawab Nabi: hisab itu hanya diperlihatkan, tetapi siapa yang dihisab dengan teliti pasti binasa (HR. Bukhori).



قال عمرt "حاسبوا انفسكم قبل ان تحاسبوا"
Berkata Umar semoga Allah I meridhoinya :”Hisablah dirimu sebelum engkau dihisab”.



Hadist diatas menjelaskan bahwa nanti setiap manusia akan menerima catatan amalnya (hisab) dan umat yang pertama kali akan dihisab adalah umat nabi Muhammad B. Dalam catatan itu tertulis segala perbuatan ta’at dan ma’shiyat setiap hamba kepada Tuhannya. Ada yang melihat catatan amalnya baik dan ada yang melihat catatan amalnya buruk.
Mereka yang melihat catatan amalnya baik akan gembira karena akan masuk syurga dan mereka yang catatan amalnya buruk akan bersedih karena akan masuk neraka. Pada hari itu manusia akan berjumpa dengan Allah tanpa ada penghalang sedikitpun antaranya dengan Allah.
Dalam hadist tersebut Rosulullah B menegaskan agar kita sebagai ummatnya takut dengan neraka walau rasa takut yang kita miliki terhadap neraka sangat kecil seperti sebutir kurma. Karena dengan rasa takut yang kecil itu kalau benar-benar beriman kepada Allah, maka rasa takut itu akan membesar dan membuat manusia enggan berbuat dosa.
Rosulullah B menerangkan bahwa siapapun yang dihisab pasti disiksa karena banyaknya dosa manusia baik yang kafir maupun yang mu’min. tetapi Allah memberikan rahmatnya melalui syafa’at Nabi kepada orang mu’min sehingga mereka dimudahkan dalam Yaumul Hisab.
Sayyidina Umar t berpesan agar kita senantiasa menghisab diri sebelum dimintakan pertanggung jawabannya. Karena seorang manusia yang menghisab diri ) (محاسبة akan teringat akan dosa-dosanya dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.





II.II SYAFA’AT NABI MUHAMMAD

قال الله تعالى:
Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. kemudian kepada- Nyalah kamu dikembalikan" (QS : az-Zumar: 44).




انا اول شافع و اول مشفع يوم القيامة ولا فخر (اخرجه الترمذي)
Aku adalah yang pertama memberi dan menerima syafa’at di hari kiamat (Dikeluarkan oleh. Turmudzi).



شفاعتي يوم القيامةحق فمن لم يؤمن بها لم يكن من اهلها (ابن منيع عن زيد ابن ارقم و بضعة عشر من الصحابة).


Syafa’atku di hari kiamat adalah haq maka barang siapa yang tidak beriman terhadapnya maka ia tidak akan mendapatkannya (Ibn Muni’ dari Zaid bin Arqam dan sepuluh shahabat).


 يخرج ناس من النار بشفاعة محمد (رواه البخاري)
Keluarnya manusia dari neraka karena syafa’at nabi Muhammad (HR. Bukhori).



Apabila telah datang hari kiamat dibangkitkan manusia dari kubur mereka dan dikumpulkan di padang[1]. Mahsyar. Pada saat itu manusia merasakan panasnya matahari jauh lebih panas dari biasanya karena jarak matahari saat itu dengan kepala manusia hanya sekedar 1 mil
Di hari itu keringat membanjiri tubuh manusia, himpitan dan kekacauan juga dialami semua manusia dari makhluq terdahulu dan terakhir. Diantara mereka ada yang berkeringat sampai mata kakinya ada yang membanjiri sampai lututnya bahkan sampai lehernya, tergantung seberapa banyak dosa yang mereka perbuat.
Namun ada juga diantara mereka yang tidak mengalami apa-apa mendapat perlindungan dan naungan Arys Allah yang Agung. Pada saat itu milyaran manusia berbondong-bondong memohon pertolongan kepada para nabi. Mereka mendatangi nabi Adam u, kemudian nabi Adam berkata pada mereka Allah telah murka terhadapku dengan kemurkaan yang belum pernah ada dan tidak akan ada setelahnya maka aku tidak dapat memberi syafa’at kepada kalian maka nabi Adam berkata نفسي نفسي.
Lalu mereka mendatangi nabi-nabi lain diantaranya nabi Nuh, nabi Ibrahim, nabi Musa dan nabi Isa u mereka semua juga tidak dapat memberi syafa’at atau pertolongan Kemudian nabi Isa u menunjuk kepada nabi Muhammad I, lalu akhirnya mereka mendatangi Rosulullah I dan Rosulullah menjawab أنا لها ان شاء الله . Kemudian Rosulullah memohon kepada Allah agar manusia khususnya ummat beliau diselamatkan oleh Allah. Rosul lah yang pertama dapat memberi syafa’at dari para Nabi[2].



اشفع لنا ياخيرالانــام¯ انت المرتجى يوم الزحام '



II.III LARANGAN MEMUTUS SILATURAHIM

قال الله تعالى:
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam)” (QS: ar-Ra’d:25).



عن جبير بن مطعم قال,قال رسول الله e :لا يدخل الجنة قاطع يعني قاطع الرحم (متفق عليه).
“Dari Jabir bin Muth’im berkata, bersabda Rosul e: tidak akan masuk surga pemutus, yaitu pemutus silaturahmi”.


عن انس بن مالكt قال : سمعت رسول اللهe يقول : من سره ان يبسط في رزقه و ان ينسأ له في أثره فليصل رحمه (رواه البخاري و مسلم).
Dari Abi Hurairah RA ia berkata: aku mendengar rosul SAW bersabda:”siapa yang ingin diluaskan rizqinya dan dpanjangkan umurnya maka hendaknya menyambung silaturahmi. (HR. Bukhori Muslim).


Allah akan mela’nat orang yang memutus silaturahmi. Allah U sangat membenci orang yang memutus silaturahmi sehingga Allah U mengancamnya dengan memutus rizqi, tidak akan masuk syurga juga tidak mendapat syafa’at dari Nabi. Ini karena besarnya keburukan memutus silaturahmi.
Karena hal inilah para ulama’ memfatwakan bahwa hukum memutus silaturahmi adalah haram dan menyambungnya wajib. memutuskan tali silaturahim adalah salah satu sebab tidak terkabulnya do'a. Ini merupakan salah satu dari rahmat dan fadilah yang diberikan Allah kepada manusia.
Memutus silaturahmi juga akan membawa malapetaka disamping akan memecah ukhuwwah islamiyyah. Kalau ukhuwwah sudah terpecah maka ummat islam akan mudah dihancurkan oleh orang-orang yang tidak senang terhadap umat Islam. Inilah sebabnya Allah begitu membenci orang yang memutus tali silaturahmi.
Rosul e juga menjelaskan bahwa akan diperluas oleh Allah U rizqi dan hartanya dan dipanjangkan usianya dalam arti Allah memberi keberkahan pada rizqi dan usianya bagi mereka yang menyambung silaturahmi. Menyambung silaturahim bukan hanya dengan yang sudah terjalin keakraban atau kerabatannya, tetapi yang dinamakan menyambung silaturahim sebenarnya adalah menyambung yang tadinya terputus karena sesuatu dan lain hal.
Bahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abi Huroiroh t diantara orang-orang yang tidak akan mendapat ampunan Allah U di malam bulan Sya’ban al-Mu’azzhom salah satunya adalah orang yang memutus tali silaturahmi dengan kerabatnya atau saudaranya.




BAB III
PENUTUP


Akan ada suatu hari dimana manusia harus mempertanggung jawabkan seluruh perbuatannya. Dimana manusia menerima catatan amal perbuatannya. Ada yang menerima dengan tangan kanan mereka dan sebaliknya.
Pada saat itu tidak ada yang dapat menolong manusia dari himpitan yaumul Hisab kecuali amal sholih mereka sendiri dan syafa’at dari Nabi. Para Nabi tidak dapat memberikan syafa’atnya kecuali nabi Muhammad e.
Diantara amal sholih yang dapat dilakukan manusia untuk menghindari huru-hara hari kiamat dan kesempitan di yaumul Mahsyar adalah dengan menyambung silaturahmi. Karena tidak akan mendapat ampunan Allah dan syafa’at Nabi mereka yang memutus tali silaturahmi sebab ia termasuk dosa besar.







DAFTAR PUSTAKA



1. Abdul Baqi’, Muhammad Fuad, al-Lu’lu’ wal Marjan, Bina Ilmu, Surabaya 1996.
2. al-Maliki, Muhammad bin Abbas, Syaraful Ummah al-Muhamadiyyah, Bintang Terang, Jakarta 2001.
3. al-Kurdi, Amin, Muhammad, asy-Syeikh, Tanwirul Qulub, Darul Ihya’, Indonesia.
4. ash-Shuyuthi, Jalaluddin, al-Jami’ush Shoghir, Darul Ihya’, Indonesia.
5. al-Harari, Abdullah, asy-Syekh, asy-Syarhul Qowim fi Halli Alfazh ash-Shirotil Mustaqim , Darul Masyari’, Beirut, Libanon.
6. al-Khubuwiy, asy-Syakir, Ahmad bin Hasan, Durrotun Nashihin, al-Ma’arif, Bandung, Indonesia





U


[1] Tanwirul Qulub h 77
[2] Opcit h 78

Tidak ada komentar:

Posting Komentar